Seorang Pria di Temukan Tewas Gantung Diri di Toko Harapan Cell Lantai Tiga


Tondano LBNC– Warga Kelurahan Wawalintouan Lingkungan II, Kecamatan Tondano Barat, dikejutkan dengan penemuan seorang pria yang tewas tergantung di ruang belakang lantai 3 bangunan Toko Handphone Harapan Cell, Minggu pagi sekitar pukul 10.45 WITA. Korban diketahui bernama Andri Hamid, berusia 40 tahun, yang bekerja sebagai karyawan toko tersebut.Senin 25 Agustus 2024.

ADR ditemukan dalam keadaan tergantung menggunakan tali rafia berwarna biru yang diikat pada reng baja ringan di atap rumah, dengan jarak antara baja ringan dan lantai sekitar 6 meter. Tali tersebut melilit leher korban dengan jarak dari bumbungan hingga leher sekitar 1,5 meter. Saat ditemukan, korban hanya mengenakan sarung tanpa pakaian.

Menurut keterangan saksi, CY (27), yang juga merupakan karyawan dan tinggal bersama korban di dalam toko, kejadian bermula ketika saksi membuka toko sekitar pukul 10.15 WITA. Pada saat itu, anak pemilik toko, CT, datang dan naik ke lantai atas sambil memanggil korban, namun tidak ada jawaban. CY kemudian naik ke lantai 3 untuk mencari korban dan mendapati Andri sudah dalam keadaan tergantung di atas pintu ruang jemuran. Ia segera memberitahu Conita untuk mengabarkan kejadian tersebut kepada keluarga korban.

Saksi lain, Hj. AI (67), seorang pekerja swasta yang juga merupakan saudara korban, mengaku bahwa sekitar pukul 10.00 WITA ia sempat melihat toko masih tertutup saat melewati tempat kejadian. Tak lama setelah itu, Conita datang memberitahunya bahwa Andri telah gantung diri. Hj. AI yang telah bekerja menjaga toko tersebut selama 4 tahun menjelaskan bahwa Andri juga telah bekerja di toko itu selama sekitar 4 tahun.

Kepolisian setempat segera mendatangi dan mengamankan tempat kejadian perkara (TKP). Bersama tim Inafis, polisi menurunkan jenazah korban. Selanjutnya, pihak kepolisian berkoordinasi dengan pemerintah setempat dan membuat surat pernyataan serta berita acara penolakan otopsi dari pihak keluarga.

Hasil identifikasi awal menyebutkan bahwa korban ditemukan dalam keadaan tergantung dengan menggunakan tali nilon. Pada tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan, namun terdapat lebam pada kedua kaki yang masih bisa hilang saat ditekan. Kekakuan mayat belum terjadi, sehingga diperkirakan korban meninggal sekitar satu jam sebelum ditemukan. Tanda-tanda lain seperti mata melotot, lidah tergigit, keluarnya cairan urin, dan abses dari anus juga ditemukan pada tubuh korban.

Kapolres Minahasa, AKBP S. Sophian, mengimbau masyarakat untuk lebih peka terhadap kondisi psikologis orang-orang di sekitar mereka. “Jangan biarkan seseorang di sekitar kita merasa sendirian. Terkadang, sebuah sapaan sederhana atau perhatian kecil bisa menjadi pembuka jalan untuk menyelamatkan nyawa,” tegasnya. Pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait motif dan latar belakang dari kejadian tragis ini.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *